Senin, 04 Januari 2021

7 Model OSI Layer dan Fungsi Setiap Layernya

  Jaringan Komputer merupakan salah satu penemuan terbesar yang ada di dunia. Berkat adanya jaringan komputer, maka setiap komputer yang ada di dunia bisa saling terhubung satu sama lain dengan mdah dan juga cepat. Jaringan komputer dapat saling menghubungkan komputer dengan menggunakan dua metode utama, yaitu metode jaringan kabel dan juga metode wireless atau nirkabel.

Namun demikian, meskipun terjadi dalam waktu yang sangat singkat, ternyata proses terhubungnya komputer di dalam sebuah jaringan haruslah melalui proses yang sangat panjang. Proses terpanjang terjadi pada saat paket data mulai ditransmisikan oleh server dan diterima oleh PC Client. Kedua proses tersebut haruslah melewati beberapa layer atau bagian, yang dikenal dengan istilah OSI Layer.


Sesuai dengan namanya, OSI Layer, berarti merupakan lapisan – lapisan, Bentuk lapisan – lapisan inilah yang nantinya harus dilewati oleh paket data. Proses transmisi melewati OSI layer ini terjadi setiap kali paket data akan ditransmisikan, baik itu transmisi paket data dari server, serta transmisi paket data menuju client. Jadi, apabila bisa dilihat secara kasat mata, OSI layer terdapat di dalam computer server dan juga komputer client.

Secara teoritis, OSI layer memiliki nama OSI Reference Model for Open Networking, atau yang dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah model referensi jaringan terbuka. Saat ini, model OSI sudah menjadi standar model arsitektural dalam sebuah jaringan komputer. OSI sendiri merupakan kependekan dari Open System Interconnection.

Sejarah dicetuskannya OSI

Pada awalnya, ketika perkembangan jaringan komputer baru dimulai, penggunaan OSI masih dipasok secara individual, itu artinya terdapat beberapa vendor yang dapat memasok penggunaan OSI di dalam sebuah jaringan. Dengan adanya banyak vendor ini, ternyata malah meciptakan banyaknya penggunaan protocol yang berbeda – beda, sehingga muncullah masalah, dimana tidak semua komputer dapat terhubung satu sama lain.

Pada awalnya, penciptaan dan pengembangan model OSI digunakan untuk mengembangkan berbagai macam protocol jaringan, namun ternyata tidak berkembang seperti yang diharapkan, karena pada saat itu masih kalah populer dengan TCP/IP sebagai protocol jaringan.

Pada tahun 1980-an, Pemerintah Amerika pun mendukung penggunaan OSI, dengan cara mengimplementasikan Government Open System Interconnection Profile atau disingka GOSIP. Berkat adanya GOSIP ini, akhirnya OSI pun bisa menjadi sebuah model yang banyak diterima dan digunakan oleh berbagai kalangan. Beberapa protocol, seperti TCP/IP dan juga IBM System Networks mulai menggunakan OSI Reference Model, yang merupakan cikal bakal dari protocol – protocol yang bisa berkumpul atau bertumpuk menjadi satu dan dapat saling terkoneksi satu sama lain

OSI Layer disebut sebagai lapisan, karena memang model referensi OSI ini diciptakan berlapis – lapis. Lapisan – lapisan pada OSI layer ini dibut dengan tujuan agar setiap paket data dalam sebuah jaringan bisa melewati layer tersebut sebelum pada akhirnya bisa saling terkoneksi. Berikut ini adalah ke – tujuh lapisan dari OSI Layer :


 

Section Artikel [hide]

·         1 1. Physical Layer

·         2 2. Data link Layer

·         3 3. Network Layer

·         4 4. Transport Layer

·         5 5. Session Layer

·         6 6. Presentation Layer

·         7 7. Application Layer

o    7.1 Cara Kerja 7 Model OSI

o    7.2 Penerapan Layer OSI

1. Physical Layer

Layer pertama adalah physical layer. Sesuai dengan namanya, physical layer berarti merupakan lapisan yang berhubungan dengan fisik. Layer physical ini berhubungan erat dengan fungsi persinyalan, dan merupakan layer yang paling dekat dengan hardware alias perangkat keras jaringan secara fisik.

Fungsi physical layer :

§  Mendefinisikan media transmisi jaringan

§  Mendefinisikan metode persinyalan

§  Sinkronisasi bit data

§  Mendefinisikan arsitektur jaringan

§  Mengaplikasikan topologi jaringan

§  Melakukan proses pengkabelan

§  Mendefinisikan LAN Card atau NIC daam bekerja dengan gelombang radio (Baca : Fungsi Lan Card)

2. Data link Layer

Lapisan berikutnya pada OSI Layer adalah Data Link Layer. Merupakan salah satu layer yang penting, karena memilki fungsi sebagai :

§  Pengkoreksi kesalahan

§  Menentukan bagaimana setiap bit dari data dikelompokan ke dalam frame

§  Pengelamtan perangkat keras

§  Menentukan bagaimana sebuah perangkat keras dapat beroperasi

Terdapat dua level pada lapisan data link layer ini, yaitu :

§  Logical Link Control (LLC)

§  Media Access Control (MAC)

3. Network Layer

Lapisan selanjutnya adalah network layer. Fungsi utama dari network layer ini adalah untuk membantu mendefinisikan alamat IP atau internet protocol, sehingga tiap komputer  dapat terhubung dengan satu jaringan.

Selain itu, fungsi lain dari network layer adalah :

§  Membuat header pada paket – paket data

§  Melakukan proses routing

Fungsi dari beberapa hardware jaringan, seperti router dan juga fungsi hub berjalan pada layer ini, dengan cara melakukan pemecahan paket data dan juga melakukan proses routing (Baca : Fungsi Router).

4. Transport Layer

Sesuai dengan namanya, tansport layer merupakan lapisan OSI yang memilki tugas sebagai pengantar. Fungsi utama dari transport layer pada lapisan OSI ini adalah :

§  Memecah data ke dalam paket – paket data

§  Mentransmisikan data dari session layer menuju network layer, maupun sebaliknya.

§  Membuat penomoran pada paket – paket data, sehingga nantinya dapat disusun kembali dengan mudah

§  Melakukan proses transmisi ulang pada paket data yang hilang

Berkat adanya transport layer ini, maka setiap data bisa saling berjalan dari server menuju clientnya dengan lancar tanpa adanya gangguan.

5. Session Layer

Lapisan selanjutnya pada OSI adalah session layer. Lapisan session layer ini memiliki fungsi utama untuk mendefinisikan bagaimana sebuah koneksi bisa dibangun, serta dapat mendefinisikan management dari sebuah koneksi, seperti menghancurkan dan juga memelihara koneksi.

6. Presentation Layer

Layer kedua pada saat data mulai ditransfer, dan bertindak sebagai layer ke-6 ketika sebuah komputer menerima paket data disebut dengan nama Presentation Layer. Funsi utama dari lapisan layer presentation ini adalah menteranslate data yang akan ditransmisikan dari dan menuju sebuah application (aplikasi).

Apabila merupakan proses awal, lapisan ini berfungsi untuk menerjemahkan aplikasi menjadi sebuah data yang akan ditransmisikan, begitupun sebaliknya, ketika memaski proses akhir, presentation layer akan menterjemahkan data yang ditransmisikan ke dalam aplikasi.

Protokol pada layer Presentation

Berikut ini adalah beberapa protocol pada lapisan layer presentation :

§  Redirectopr software

§  Virtual Network Computing

§  Remote Desktop Protocol

7. Application Layer

Application Layer merupakan lapisan yang pertama pada saat sebuah data mulai ditransfer, dan merupakan lapisan terakhir yang dilewati begitu komputer client menerima data tersebut.

Fungsi dari Application layer :

Application layer, sebagai pelepas data dalam sebuah jaringan dan juga penampil data dalam sebuah jaringan memiliki beberapa fungsi, seperti :

§  Menyajikan interface antara aplikasi dengan jaringan

§  Mengatur bagaimana sebuah aplikasi mampu untuk mengakses jaringan

§  Membuat pesan – pesan berupa kesalahan pada jaringan

§  Menampilkan display dari sebuah jaringan

Protokol pada layer Application

Ada beberapa protocol yang ditempatkan pada lapisan application layer ini, yaitu :

§  HTTP

§  SMTP

§  NFS

Itu adalah ke – 7 lapisan – lapisan atau layer yang terdapat di dalam sebuah model referensi OSI. Setiap paket data yang ditransmisikan melalui jaringan, nantinya akan melewati layer – layer tersebut, sebelum akhirnya terkoneksi satu sama lain.

Cara Kerja 7 Model OSI

Seperti sudah disebutkan sebelumnya, OSI memiliki beberpa layer atau lapisan, tepatnya adalah 7 lapisan layer OSI. Cara kerja dari ke 7 layer OSI ini adalah dua kali dalam setiap transmisi paket data di dalam sebuah jaringan, yaitu :

1.      Pada saat paket atau bit data ditransmisikan dari server ke dalam jaringan

2.      Pada saat paket ata bit data ditransmisikan dari jaringan ke dalam komputer client

Kedua proses tesebut akan selalu terjadi dalam satu sesi koneksi di dalam jaringan. Proses tersebut akan melewati layer yang berbeda – beda. Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya :

1. Saat paket atau bit data ditransmisikan dari server

Merupakan proses awal dari sebuah jaringan. Pada saat ini, paket atau bit data yang dimilki server akan ditransfer dan ditransmisikan melalui jaringan ke komputer – komputer client. Proses transmisi jaringan ini menggunakan beberapa hardware jaringan, seperti hub, switch, router, dan sebagainya.

Dalam aplikasinya dan hubungannya dengan model referensi OSI, paket atau bit data pertama kali ditransmisikan oleh server menuju jaringan dengan melewati layer atau lapisan application terlebih dahulu. Baru kemudian, setelah layer application bisa bekerja dengan optimal dan baik, proses tersebut dilanjukan melewati layer – laer berikutnya, yaitu presentation, session, hingga yang terakhir adalah physical.

Bit data yan sudah melewati layer physical akan langsung diproses oleh perangkat keras jaringan komputer, seperti hub, switch, router, dan sebagainya. Proses ini terjadi baik dengan menggunakan koneksi jaringan kabel, maupun koneksi jaringan wireless alias tanpa kabel.

2. Saat paket atau bit data ditransmisikan menuju client

Proses kedua yang terjadi setelah pakaet atau bit data sudah ditransmisikan melalui jaringan adalah proses dimana bit data tersebut bisa muncl di dalam komputer client. Nah, agar paket atau bit data tersebut bisa muncul dan terhubung dengan komputer client, maka proses transfer data kembali terjadi melewati layer – layer pada OSI.

Namun, perbedaannya dari proses pertama adalah, pada saat paket atau bit data akan ditransmisikan ke komputer client, layer yang digunakan terbalik. Jadi, yang pertama kali digunakan adalah physical layer. Data yang sudah berada pada perangkat keras jaringan, seperti hub, switch, touter, dan sebagainya akan melewati physical layer. Pada saat melewati physical layer, maka layer ini akan mengidentifikasi topologi jaringan yang digunakan, serta mulai memproses setiap bit data yang akan ditransmisikan pada komputer client.

Barulah setelah layer physical terlewati, setiap paket atau bit data ditransmisikan melewati layer – layer berikutnya, hingga mencapai layer aplikasi / application layer. Pada application layer ini, setiap bit atau paket data yang ditransmisikan akan muncul pada komputer client dalam betuk software.

Itulah kedua proses jaringan yang terjadi. Meskipun kelihatannya jaringan adalah sesuatu yang sederhana, namun ternyata prosesnya cukup panjang agar bisa berjalan dengan sangat lancar.

Penerapan Layer OSI

Tiap – tiap lapisan atau layer dari OSI memiliki beberapa penerapannya masing – masing. Beberapa diantaranya bisa diakses dengan mudah oleh user biasa, dan beberapa diantaranya hanya bisa diakses dan diutak atik oleh super user alias programmer. Berikut ini adalah beberapa penerapan dari tiap layer OSI dalam jaringan

CONTOH : Penggunaan Email dalam sebuah jaringan :

Kita akan mengirimkan email kepada komputer lainnya yang terhubung ke dalam satu jaringan. Kita bisa bertindak mirip seperti server (mentransmisikan email), sedangkan komputer (email lain) bisa bertindak mirip seperti komputer client.

Proses yang terjadi sama, yang berbeda hanyalah urutannya saja, tergantung dari sisi server atau client:

§  Layer Application (layer pertama pada pengirim email, dan layer terakhir pada penerima email)

§  Penggunaan web browser untuk mengirimkan / menerima email (seperti IE, Chrome, Firefox)

§  Layer Presentation (Layer kedua bagi pengirim email, dan layer keenam pada penerima email)

§  Pendefinisian dan penyajian data yang akan dikirim / diterima (misalnya format JPEG, DOC, dan lainnya)

§  Layer Session (Layer ketiga bagi pengirim email, dan layer kelima pada penerima email)

§  Penggunaan sistem operasi, software, SQL, dan semuanya yang berhubungan dengan pengelolaan data

§  Transport layer

§  Penggunaan protocol dalam melakukan transfer / pengiriman dan penerimaan email, menggunakan TCP

§  Network Layer ( layer kelima bagi pengirim email, dan layer ketiga bagi penerima email)

§  Penggunaan protocol jaringan komputer, seperti IP (internet Protocol)

§  Data Link Layer (layer keenam bagi pengirim email, dan layer kedua bagi penerima email)

§  Penggunaan MAC address pada sebuah jaringan yang digunakan

§  Physical Layer (layer terakhir bagi pengirim email, dan layer pertama bagi penerima email)

Penggunaan EIA atau TIA, dan mentransmisikannya melalui perangkat keras jaringan, contoh : router.

7 Model OSI Layer adalah ilmu dasar dalam jaringan komputer yang harus di pahami jika ingin menjadi network administrator. OSI layer adalah “ilmu tetap” dalam jaringan komputer, yang tidak akan pernah berubah, kecuali konsep di dalamnya.



  • Penerapan OSI Layer 
No
Lapisan OSI Layer
Perumpamaan
1
Application Layer
Penumpang pesawat membutuhkan tiket pesawat agar bisa naik peswat, dengan cara mendatangi travel resmi atau booking online di internet
2
Presentation Layer
Untuk mendapatkan tiket, penumpang harus membayar.
3
Session Layer
Penumpang naik pesawat dan dapat duduk sesuai dengan nomor bangku yang ada di tiket tersebut, karena mempunyai tiket sebagai hak penumpang
4
Transport Layer
Waktu pengecekan tiket pesawat di bandara penumpang dapat memberitahu pihak bording pass tiket maskapai pesawat yang sudah di pesan dari pemilik travel  kemana tujuan perginya
5
Network Layer
Pemilik travel memberi informasi kepada pihak maskapai pesawat akan tujuan si penumpang dengan menginputkan data penumpang.
6
Data Link Layer
Penumpang dalam hal ini tidak hanya satu sehingga ada kemungkinan beberapa penumpang yang tujuannya sama sehingga pemilik travel harus mengelompokkan penumpang-penumpang yang kemungkinan mempunyai tujuan yang sama. Contoh ada penumpang yang Transit, sehingga dia akan naik 2 kali penerbangan dengan maskapai yang sama tapi dengan pesawat yang berbeda.
7
Physical Layer
Pemilik Travel harus mengetahui alamat tujuan penumpang agar nantinya penumpang dapat sampai pada tempat tujuan dengan media Peawat terbang.

 https://dosenit.com/jaringan-komputer/konsep-jaringan/model-osi-layer


Senin, 16 November 2020

17. Memahami macam-macam layar sentuh.

 Dari sekian banyak Smartphone yang beredar saat ini, Smartphone touchscreen menjadi jenis yang paling banyak digunakan di Dunia mengalahkan jenis lainya seperti Qwerty, Flip, Slide dan Sebagainya. Touchscreen pun banyak jenisnya, ada yang berjenis Surface Acoustic Wave System, Resistive Screen, dan yang paling banyak digunakan saat ini yaitu Capacitive Screen.

Lalu apa bedanya Touchscreen dengan LCD, TFT, IPS, RETINA, OLED, AMOLED, dan Super Amoled? Touchscreen merupakan Layar yang berfungsi menerima sentuhan atau inputan, Sedangkan LCD dan kawan-kawanya merupakan Panel Layar yang berfungsi menampilkan gambar atau display. Jadi Touchscreen dan LCD itu biasanya sepaket, Ada yang terpisah ada juga yang menyatu seperti halnya layar dengan teknologi OGS (One Glass Solution).

Urutan Jenis Tipe Layar Smartphone HP Terbaik Super Retina, Super amoled, IPS, Retina, TFT...
Edge Screen merupakan inovasi dari layar keluarga Amoled

Dari pembahasan di atas, kita dapat mengetahui bahwa ada beragam jenis layar yang digunakan pada smartphone atau hp, dari setiap tipe atau jenis layar pasti tentunya memiliki perbedaan, keunggulan dan kelemahanya masing-masing, beberapa tipe layar ini dinilai lebih baik dari yang lain, berikut penulis rangkum 10 Urutan Jenis dan Tipe Layar Smartphone Terbaik dan Paling Banyak Digunakan Saat ini beserta kelebihan dan kekuranganya. (Versi www.septian.web.id)

10 Jenis Layar Smartphone Terbaik Saat Ini (Update)

10. LCD

LCD (Liquid Crystal Display) memiliki elemen yang terdiri dari lapisan kristal cair untuk menghasilkan warna yang dibantu dengan cahaya backlight. Teknologi LCD sangat populer di perangkat ponsel keluaran beberapa tahun kebelakang. Teknologi sangat bagus untuk smartphone, karena bisa menampilkan gambar cukup baik di bawah sinar matahari langsung, karena seluruh tampilan layar diterangi oleh cahaya yang bersumber dari latar belakang.  

Advertisement

Kelebihan Layar LCD

  • Bentuk serta ukuran fisik tidak terlalu besar
  • Tidak tergantung pada refresh rate
  • Biaya Produksi tidak terlalu mahal

Kekurangan LCD

  • Warna yang dimiliki LCD kurang terang
  • Boros Daya Baterai
  • Saturasi kurang baik
  • Viewing angle sempit

9. TFT LCD

TFT (Thin Film Transistor) merupakan pengembangan dari jenis layar LCD handphone atau smartphone sebelumnya. Jenis layar ini, menawarkan kualitas gambar yang lebih baik dan resolusi tinggi yang mendukung jutaan warna pada setiap pixelnya. TFT biasa digunakan pada smartphone kelas bawah karena biaya produksi yang murah.

Kelebihan Layar TFT LCD

  • Kualitas layar sedikit lebih baik dari LCD
  • Mendukung jutaan warna
  • Mendukung resolusi tinggi
  • Biaya produksi murah

Kelemahan Layar TFT LCD

  • Sangat boros daya sehingga menguras baterai
  • Sudut pandang dan visibilitas sempit ketika dibawah sinar matahari
  • Kualitas gambar pas-pasan

8. IPS LCD

IPS (In Place Switching) merupakan pengembangan dari LCD yang menawarkan kualitas gambar dan sudut pandang lebih baik dari TFT. Selain itu, IPS juga lebih hemat daya dari TFT sehingga dapat membuat baterai smartphone menjadi lebih tahan lama.

IPS LCD biasanya digunakan oleh smartphone mid kelas menengah keatas karena biaya produksi yang lebih mahal dari TFT. Banyak sekali vendor yang menggunakan jenis layar ini, diantaranya seperti Lenovo, Xiaomi, Samsung, Oppo, Asus, Nokia, Vivo, Dan masih banyak lagi vendor lainya.

Kelebihan Layar IPS LCD

  • Sudut pandang lebih luas dari TFT
  • Kualitas layar lebih baik
  • Lebih hemat daya dari TFT

Kekurangan Layar IPS LCD

  • Biaya produksi lebih mahal dari TFT

7. OLED

OLED (Organic Light Emitting Diode) merupakan teknologi layar yang lebih baru yang biasa digunakan pada Smartphone dan monitor. OLED terdiri dari lapisan berbahan organik karbon yang diapit oleh dua lapisan yang disebut anoda dan katoda dan dihimpit oleh plat lapisan atas dan bawah kaca.

Layar jenis ini diklaim jauh lebih baik dari layar berjenis LCD karena menghasilkan warna yang pekat dan memiliki kecerahan yang sangat tinggi. Selain itu layar juga lebih responsif dan memiliki sudut pandang yang luas. Dan hebatnya lagi OLED ini Bobotnya sangat ringan, tipis dan fleksibel.  

Kelebihan Layar OLED

  • Hemat daya
  • Sudut pandang luas
  • Kualitas gambar sangat baik
  • Ringan, Tipis dan Fleksibel
  • Kecerahan lumayan
  • Reproduksi warna sangat kaya dan enak dipandang
  • Respon time cepat

Kelemahan

  • Visibilitas kurang saat berada di bawah sinar matahari

6. AMOLED

AMOLED (Active Matrix Organic Light Emitting Diode) merupakan pengembangan dari tipe layar OLED. Umumnya, Amoled masih memiliki seluruh sifat dari OLED namun memiliki perbaikan kualitas gambar pada saat di bawah sinar matahari. Selain perbaikan tersebut, Amoled juga memiliki pengaturan warna yang lebih baik dan stabil. Amoled biasa digunakan pada Smartphone High End Class Premium karena harganya yang sangat mahal.

Kelebihan Layar AMOLED

  • Hemat daya
  • Sudut pandang luas
  • Pengaturan warna lebih baik dan stabil
  • Kaya akan warna
  • Tipis, Ringan dan Flexible
  • Lebih baik dari OLED ketika dibawah sinar matahari
  • Respon time cepat

Kekurangan Layar AMOLED

  • Biaya produksi dan harga yang sangat mahal

5. IPS LCD dengan LED Backlit (Retina Display) by Apple

Retina Display merupakan istilah yang digunakan oleh Apple Inc. untuk jenis layar IPS dengan resolusi yang tinggi. Saking tingginya, mata manusia sampai tidak dapat mengidentifikasi setiap pixel pada layar. Retina Display biasanya memiliki ppi (Pixel per Inci) diatas 300 dan memiliki kualitas gambar yang tajam dan jernih namun dengan warna yang natural. Retina Display digunakan di perangkat Iphone 4 keatas.  

Kelebihan Layar IPS LCD Retina Display

  • Warna Jernih, Tajam dan Cemerlang
  • Kepadatan layar tinggi karena standarisasi apple
  • Warna Natural

Kelemahan Layar IPS LCD Retina Display

  • Lebih boros dari Amoled
  • Exclusive hanya di produk Apple

4. P-OLED by Google

Teknologi layar POLED merupakan pengembangan dari Oled yang diracik oleh brand seperti LG dan Google. P Oled sendiri seperti halnya Super amoled, yang membedakan hanyalah nama branding atau pemasaran.

Kelebihan dan kekuranganya pun hampir mirip. P Oled sendiri merupakan singkatan dari Plastic OLED. Substract ini digunakan dibelakang dimana OLED ditempatkan. Ini memungkinkan produsen lebih mudah dalam membentuk layar lengkung, tidak seperti kaca yang kaku.

Kelebihan layar P-OLED

  • Kelebihanya mirip dengan panel OLED namun lebih baik
  • Hemat Daya
  • Kontras yang tinggi
  • Kaya Warna
  • Tipis, Fleksibel dan lebih mudah diatur

Kelemahan layar P-OLED

  • Biaya Produksi lebih mahal dari OLED
  • Memiliki potensi layar Burn-in seperti halnya oled lainya

3. SUPER AMOLED by Samsung

Super AMOLED (Super Active Matrix Organic Light Emitting Diode) adalah pengembangan dan penyempurnaan lebih jauh dari jenis layar AMOLED, tipe layar ini dikembangkan oleh perusahaan besar asal korea selatan yaitu Samsung. Layar Super Amoled memiliki sensor sentuh yang berada pada layar itu sendiri sehingga tidak memerlukan touchscreen tambahan.

Dengan begitu, layar menjadi sangat tipis, ringan, responsif. Karena S-Amoled turunan Amoled, jadi semua kelebihan dan sifat bawaanya pun sama bahkan lebih baik karena Samsung menyempurnakan kelemahan amoled. Layar jenis ini memiliki Saturasi dan Kualitas warna yang sangat tinggi dan Cemerlang. Selain itu, Super Amoled sangat hemat daya dibanding layar jenis lainya karena Super Amoled hanya menampilkan sub pixel warna yang dibutuhkan saja.

Contohnya Jika menampilkan warna hitam maka subpixel akan mati sehingga menampilkan warna hitam yang pekat dan warna sesungguhnya tanpa bantuan backlight. Super Amoled biasanya digunakan pada smartphone premium samsung atau android premium yang menggunakan layar dari samsung.  

Kelebihan Layar SUPER AMOLED

  • Super Hemat Daya, Super Amoled menurut penulis merupakan jenis layar paling hemat daya saat ini
  • Produksi Warna yang indah, cemerlang dan sangat baik
  • Saturasi yang Tajam
  • Baik ketika dibawah sinar matahari
  • Mendukung resolusi tinggi
  • Warna hitam yang pekat
  • Tipis, Ringan dan Fleksibel
  • Sudut pandang yang luas
  • Respon time cepat

Kekurangan Layar SUPER AMOLED

  • Biaya produksi dan harga yang sangat mahal
  • Jika pecah harus ganti sepaket

2. SUPER RETINA XDR by Apple

Namanya sedikit lebay memang namun nyatanya panel ini merupakan salah satu panel terbaik di dunia saat ini. Banyak media memposisikan panel ini di urutan pertama namun menurut saya Super Retina XDR masih dibawah panel Dynamic Amoled milik samsung dari keseluruhan.

Jika Retina Display dikembangkan dari IPS, berbeda dengan Super Retina XDR yang dikembangkan dari panel OLED. Super Retina XDR memiliki dynamic kontras yang sangat mengagumkan dan mendukung HDR 10.

Selain itu, Apple juga menambahkan teknologi lain yang semakin menambah daya tarik layar ini. Misalnya seperti Refresh Rate yang tinggi dan True Tone yang membuat warna yang tampil terlihat nyata dan seperti aslinya.

Kelebihan Layar Super Retina XDR

  • Warna yang ditampilkan sangat Cemerlang dan Akurat (Terbaik Saat ini)
  • Mendukung HDR 10
  • Mendukung Refresh Rate Tinggi
  • Saturasi dan Warna Hitam yang Pekat
  • Baik ketika dibawah sinar matahari
  • Sudut pandang Luas
  • Respon time cepat
  • Lebih tahan terhadap masalah Burn-in

Kelemahan Layar Super Retina XDR

  • Ekslusif hanya untuk Produk Apple
  • Sangat Mahal untuk biaya penggantian

1. DYNAMIC AMOLED by Samsung

Samsung memang merupakan pionir dan paling terdepan dalam mengembangkan layar oled. Walaupun bukan pencetus pertama, namun samsung sangat baik dan berpengalaman sejak dulu mengembangkan layar jenis OLED.

Sejak samsung Galaxy S generasi pertama, samsung sudah menggunakan layar dengan panel AMOLED. Setelah sukses dengan panel Super Amoled, kini samsung memperkenalkan panel layar penyempurnaan dari S Amoled yaitu Dynamic Amoled.

Lantas, Apa perbedaan Super Amoled dan Dynamic Amoled? Sebenarnya keduanya mirip, yang membedakan yaitu teknologi yang diusungnya. Kini Dynamic Amoled mendukung Cahaya hingga 1.200 Nits, gamut warna yang luas DCI-P3, dan mendukung HDR10+.

Alasan inilah yang membuat admin menobatkan Dynamic Amoled sebagai Layar Smartphone Terbaik di Dunia saat ini.

Kelebihan Dynamic Amoled

  • Lebih baik dari Super Amoled
  • Gamut warna yang sangat Luas (DCI-P3)
  • Mendukung HDR10+
  • Mendukung cahaya hingga 1.200 nits
  • Cahaya biru lebih rendah dari sebelumnya
  • Tingkat Kejernihan hingga 100%
  • Warna sangat akurat, realistik dan luar biasa

Kelemahan

  • Lumayan mahal dan lebih mahal dari Super Amoled
  • Hanya ekslusif untuk perangkat flagship samsung

Tips Memilih Layar Smartphone

  • Pilihlah jenis dan tipe layar terbaik menurut anda
  • Cari smartphone dengan layar yang memiliki resolusi tinggi (HD, Full HD atau 4K) dan kepadatan pixel diatas 300 ppi
  • Pastikan layar telah dilengkapi dengan screen protector (pelindung) seperti gorilla glass, dragontail atau semacamnya agar layar tidak mudah tergores
  • Lebih baik lagi jika layarnya memiliki teknologi 2.5D glass (sisi layar melengkung) sehingga tampak kece, premium dan elegan.
https://www.septian.web.id/7-urutan-jenis-tipe-layar-smartphone-hp-terbaik-html/