Selasa, 21 September 2021

Alat Ukur Osciloscop




 

Oscilloscope/osiloskop adalah alat ukur elektronika yang berfungsi memproyeksikan bentuk sinyal listrik agar dapat dilihat dan dipelajari. Osiloskop dilengkapi dengan tabung sinar katode. Peranti pemancar elektron memproyeksikan sorotan elektron ke layar tabung sinar katode. Sorotan elektron membekas pada layar. Suatu rangkaian khusus dalam osiloskop menyebabkan sorotan bergerak berulang-ulang dari kiri ke kanan. Pengulangan ini menyebabkan bentuk sinyal kontinyu sehingga dapat dipelajari.


Fungsi Osiloskop

  • Untuk menyelidiki gejala yang bersifat periodik.
  • Untuk melihat bentuk gelombang kotak dari tegangan.
  • Untuk menganalisis gelombang dan fenomena lain dalam rangkaian elektronika.
  • Dapat melihat amplitudo tegangan, periode, frekuensi dari sinyal yang tidak diketahui.
  • Untuk melihat harga-harga momen tegangan dalam bentuk sinus maupun bukan sinus.
  • Digunakan untuk menganalisa tingkah laku besaran yang berubah-ubah terhadap waktu, yang ditampilkan pada layar.
  • Mengetahui beda fasa antara sinyal masukan dan sinyal keluaran.
  • Mengukur keadaan perubahan aliran (phase) dari sinyal input.
  • Mengukur Amplitudo Modulasi yang dihasilkan oleh pemancar radio dan generator pembangkit sinyal.
  • Mengukur tegangan AC/DC dan menghitung frekuensi.

 

Bagian- Bagian Osiloskop 

bagian bagian osiloskop
Gambar 2. bagian bagian osiloskop


  1. Tombol Power ON/OFF
    Tombol Power ON/OFF berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan Osiloskop
  2. Lampu Indikator
    Lampu Indikator berfungsi sebagai Indikasi Osiloskop dalam keadaan ON (lampu Hidup) atau OFF (Lampu Mati)
  3. ROTATION
    Rotation pada Osiloskop berfungsi untuk mengatur posisi tampilan garis pada layar agar tetap berada pada posisi horizontal. Untuk mengatur rotation ini, biasanya harus menggunakan obeng untuk memutarnya.
  4. INTENSITY
    Intensity digunakan untuk mengatur kecerahan tampilan bentuk gelombang agar mudah dilihat.
  5. FOCUS
    Focus digunakan untuk mengatur penampilan bentuk gelombang sehingga tidak kabur
  6. CAL
    CAL digunakan untuk Kalibrasi tegangan peak to peak (VP-P) atau Tegangan puncak ke puncak.
  7. POSITION
    Posistion digunakan untuk mengatur posisi Vertikal (masing-masing Saluran/Channel memiliki pengatur POSITION).
  8. INV (INVERT)
    Saat tombol INV ditekan, sinyal Input yang bersangkutan akan dibalikan.
  9. Sakelar VOLT/DIV
    Sakelar yang digunakan untuk memilih besarnya tegangan per sentimeter (Volt/Div) pada layar Osiloskop. Umumnya, Osiloskop memiliki dua saluran (dual channel) dengan dua Sakelar VOLT/DIV. Biasanya tersedia pilihan 0,01V/Div hingga 20V/Div.
  10. VARIABLE
    Fungsi Variable pada Osiloskop adalah untuk mengatur kepekaan (sensitivitas) arah vertikal pada saluran atau Channel yang bersangkutan. Putaran Maksimum Variable adalah CAL yang berfungsi untuk melakukan kalibrasi Tegangan 1 Volt tepat pada 1cm di Layar Osiloskop.
  11. AC – DC
    Pilihan AC digunakan untuk mengukur sinyal AC, sinyal input yang mengandung DC akan ditahan/diblokir oleh sebuah Kapasitor. Sedangkan pada pilihan posisi DC maka Input Terminal akan terhubung langsung dengan Penguat yang ada di dalam Osiloskop dan seluruh sinyal input akan ditampilkan pada layar Osiloskop.
  12. GND
    Jika tombol GND diaktifkan, maka Terminal INPUT akan terbuka, Input yang bersumber dari penguatan Internal Osiloskop akan ditanahkan (Grounded).
  13. VERTICAL INPUT CH-1
    Sebagai VERTICAL INPUT untuk Saluran 1 (Channel 1)
  14. VERTICAL INPUT CH-2
    Sebagai VERTICAL INPUT untuk Saluran 2 (Channel 2)
  15. Sakelar MODE
    Sakelar MODE pada umumnya terdiri dari 4 pilihan yaitu CH1, CH2, DUAL dan ADD.
    CH1 = Untuk tampilan bentuk gelombang Saluran 1 (Channel 1).
    CH2 = Untuk tampilan bentuk gelombang Saluran 2 (Channel 2).
    DUAL = Untuk menampilkan bentuk gelombang Saluran 1 (CH1) dan Saluran 2 (CH2) secara bersamaan.
    ADD = Untuk menjumlahkan kedua masukan saluran/saluran secara aljabar. Hasil penjumlahannya akan menjadi satu gambar bentuk gelombang pada layar.
  16. x10 MAG
    Untuk pembesaran (Magnification) frekuensi hingga 10 kali lipat
  17. POSITION
    Untuk penyetelan tampilan kiri-kanan pada layar.
  18. XY
    Pada fungsi XY ini digunakan, Input Saluran 1 akan menjadi Axis X dan Input Saluran 2 akan menjadi Axis Y.
  19. Sakelar TIME/DIV
    Sakelar TIME/DIV digunakan untuk memilih skala besaran waktu dari suatu periode atau per satu kotak cm pada layar Osiloskop.
  20. Tombol CAL (TIME/DIV)
    ini berfungsi untuk kalibrasi TIME/DIV
  21. VARIABLE
    Fungsi Variable pada bagian Horizontal adalah untuk mengatur kepekaan (sensitivitas) TIME/DIV.
  22. GND
    GND merupakan Konektor yang dihubungkan ke Ground (Tanah).
  23. Tombol CHOP dan ALT
    CHOP adalah menggunakan potongan dari saluran 1 dan saluran 2.
    ALT atau Alternate adalah menggunakan saluran 1 dan saluran 2 secara bergantian.
  24. HOLD OFF
    HOLD OFF untuk mendiamkan gambar pada layar osiloskop.
  25. LEVEL
    LEVEL atau TRIGGER LEVEL digunakan untuk mengatur gambar yang diperoleh menjadi diam atau tidak bergerak.
  26. Tombol NORM dan AUTO
  27. Tombol LOCK
  28. Sakelar COUPLING
    Menunjukan hubungan dengan sinyal searah (DC) atau bolak balik (AC).
  29. Sakelar SOURCE
    Penyesuai pemilihan sinyal.
  30. TRIGGER ALT
  31. SLOPE
  32. EXT
    Trigger yang dikendalikan dari rangkaian di luar Osiloskop.

 

Cara kalibrasi Osiloskop

  • ON-kan Osiloskop.
  • Sakelar TIME/DIV diputar ke 5msec (5 mili detik).
  • Sakelar VOLT/DIV diputar ke 1 Volt (artinya 1 kotak atau 1 Div pada layar Osiloskop adalah 1 Volt).
  • Pasangkan Probe pada terminal cal pada osiloskop.
  • atur gelombang untuk center pada bagian tengah layar dengan memutar skala V/div
  • Proses kalibrasi selesai

Cara Penggunaan Osiloskop

dalam pengukuran kali ini, penulis akan mengajak untuk pengukuran listrik AC menggunakan osiloskop.

Mengukur Tegangan  AC menggunakan osiloskop

Tegangan AC (Alternating Current) sering dikenal juga dengan Tegangan Bolak Balik merupakan listrik yang arah arusnya selalu berubah-ubah atau bolak-balik. Pada umumnya Tegangan AC berbentuk gelombang Sinus. Dengan menggunakan Osiloskop, kita dapat mengukur Tegangan AC tersebut dan juga dapat melihat tampilan gelombang AC-nya.
Sebelum melakukan pengukuran Tegangan AC pada Osiloskop, lakukan persiapan dengan mengatur berikut ini :
  • ON-kan Osiloskop.
  • Sakelar TIME/DIV diputar ke 5msec (5 mili detik).
  • Sakelar VOLT/DIV diputar ke 5 Volt (artinya 1 kotak atau 1 Div pada layar Osiloskop adalah 5 Volt).
  • Pasangkan Probe pada terminal yang ingin diukur.
  • Hitung Tegangan AC berdasarkan gelombang yang ditampilkan. Contoh seperti gelombang dibawah ini :
Sampel Gelombang yang akan diukur
Gambar 3. Sampel Gelombang yang akan diukur (sumber gambar: teknikelektronika)
 
Tegangan puncak adalah 2 kotak atau 2 DIV, Sakelar VOLT/DIV yang kita setting adalah 5 Volt maka hasil perhitungannya adalah 10 Volt ( 2 DIV x 5 Volt = 10 Volt).
    Sedangkan Tegangan puncak ke puncaknya adalah 20 Volt dengan perhitungan sebagai berikut : 4 DIV x 5 Volt = 20 Volt
Maka hasil pengukuran tegangan AC tersebut adalah 20 Volt.
 

Mengukur frekuensi tegangan AC menggunakan osiloskop

Pada dasarnya Frekuensi adalah jumlah siklus gelombang dalam satu detik yang biasanya dilambangkan dengan simbol “f”. Satuan dari Frekuensi adalah Hertz (Hz). Untuk mengukur Frekuensi pada Osiloskop, kita perlu mengetahui Perioda sebuah gelombang Sinus dengan cara melihatnya dari layar Osiloskop. Yang dimaksud dengan Perioda adalah Waktu yang dibutuhkan satu siklus pengulangan secara lengkap. Perioda biasanya dilambangkan dengan “T”, satuan Perioda adalah detik (second). Dari gelombang sinus yang ditampilkan osiloskop seperti pada gambar diatas ini, kita dapat menghitung Frekuensinya.
 
Rumus Menghitung Frekuensi :
 f= 1 / T

Dimana :
f = Frekuensi (dalam satuan Hz)
T = Periode (dalam satuan second atau detik),

Cara perhitungan Perioda (T) adalah mengalikan jumlah divisi satu siklus gelombang dengan nilai waktu yang disetting pada sakelar TIME/DIV.
f =  1/((5ms ×4 div))
f =  1/(20ms (harus dikonversi kesecond))
f =  1/0,02second
f = 50Hz

Dua Tipe Osiloskop Menurut Prinsip Kerjanya

Terdapat dua tipe osiloskop menurut prinsip kerjanya, yaitu Oscilloscope Analog / ART (Analog Real Time Oscilloscope)dan juga Oscilloscope Digital / DSO (Digital Storage Oscilloscope).

  1. Osiloskop Analog (Analog Real Time oscilloscope)

Osiloskop analog ini memakai tegangan yang diukur untuk dapat menggerakkan berkas electron dalam tabung (CRT) sesuai dengan bentuk gambar yang diukur. Dan pada layar osiloskop akan langsung ditampilkan bentuk dari gelombang tersebut.

oscilloscope analog

Osiloskop analog memiliki beberapa keunggulan seperti, harganya yang relatif lebih murah jika dibandingkan dengan osiloskop digital, sifatnya yang realtime dan juga pengaturannya yang mudah untuk dilakukan, hal itu karena tidak adanya delay antara gelombang yang sedang ditampilkan pada di layar, serta mampu menampilkan bentuk yang lebih baik seperti yang diharapkan untuk dapat melihat gelombang – gelombang yang kompleks, contohnya sinyal video di TV serta sinyal RF yang telah dimodulasi amplitudo.

  1. Osiloskop Digital (Digital Storage Oscilloscope)

Osiloskop digital menampilkan bentuk gelombang yang telah diukur dan dengan memakai ADC (Analog to Digital Converter) untuk dapat mengubah besaran tegangan yang telah ditampilkan menjadi besaran digital.

oscilloscope digital

Osiloskop digital memberikan kemampuan yang ekstensif, kemudahan dalam pengukuran serta tugas – tugas akuisisi gelombangnya. Dengan kemampuan dalam penyimpanan gelombang, akan membantu para insinyur dan teknisi agar bisa menyimpan dan juga menganalisa aktivitas sinyal yang penting. Jika kemampuan teknik pemicuannya tinggi secara efisien bisa menemukan adanya keanehan atau sebuah kondisi – kondisi khusus dari gelombang yang sedang diukur.


https://www.samrasyid.com/2021/01/cara-kalibrasi-dan-penggunaan-osiloskop.html

Proses Bisnis - A.Memahami Proses Bisnis pada Bidang Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi

 


A.   Memahami Proses Bisnis pada Bidang Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi

1.    Proses Bisnis


 

 

 

 

Gambar 1.1 Ilustrasi Bisnis


Sumber : www.merdeka.com dan diolah oleh penulis (2021)

Proses bisnis adalah suatu kumpulan aktivitas atau pekerjaan terstruktur yang saling terkait untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu atau yang menghasilkan produk atau layanan (demi meraih tujuan tertentu). Suatu proses bisnis dapat dipecah menjadi beberapa subproses yang masing-masing memiliki atribut sendiri tetapi juga berkontribusi untuk mencapai tujuan dari superprosesnya. Analisis proses bisnis umumnya melibatkan pemetaan proses dan subproses di dalamnya hingga tingkatan aktivitas atau kegiatan.

Keberhasilan bisnis adalah tujuan akhir bagi setiap wirausahawan meskipun satu langkah yang salah dapat menjadi masalah besar dan mungkin menghabiskan banyak uang untuk memperbaiki kesalahan tunggal itu. Itulah memhapa pentingnya merencanakan dan merancang proses bisnis agar seluruh alur berjalan dengan benar. Proses bisnis adalah tentang langkah-langkah yang tepat yang memainkan peran penting dalam memberikan penawaran kepada pelanggan.

 

 

Contoh Proses Bisnis :

Proses yang baik direpresentasikan sebagai alur kerja atau diagram alur dari langkah-langkah logis. Untuk menguraikannya lebih lanjut, berikut adalah dua contoh proses bisnis:

a.    Perusahaan perlu mempekerjakan orang yang memenuhi syarat untuk pekerjaan manajer produk. Berikut adalah langkah-langkah yang perlu diambil dalam proses ini.

1)     Pertama, manajer SDM akan menerbitkan iklan di portal pekerjaan dengan menyebutkan keterampilan dan kualifikasi yang dibutuhkan untuk pelamar yang memenuhi syarat.

2)     Setelah jumlah lamaran yang diminta diterima, seseorang dari tim akan menghubungi pelamar yang tertarik dan meminta mereka untuk datang untuk wawancara.

3)     Wawancara akan dilakukan di mana para kandidat harus melewati beberapa putaran untuk mengamankan posisi kerja.

4)     Kandidat yang paling cocok akan dipilih berdasarkan nilai kelulusan dan ekspektasi yang telah ditentukan.

5)     Manajer SDM akan membuat kandidat yang dipilih menandatangani dokumen dan kontrak tertentu.

6)     Kandidat yang dipilih akan dilatih oleh pelatih yang ditugaskan sesuai dengan persyaratan pekerjaan.

7)     Nantinya, tools, tugas, dan dokumen yang diperlukan akan diberikan kepada karyawan baru.

Proses ini akan diulangi dengan cara yang terstandardisasi dan dioptimalkan setiap kali perusahaan perlu merekrut karyawan baru.

b.    Sebuah perusahaan yang mengembangkan aplikasi seluler berencana meluncurkan aplikasi iOS baru. Berikut adalah langkah-langkah yang perlu diambil dalam proses ini.

1)     Pertama, akan dilakukan riset pasar untuk mengetahui apa yang diinginkan pasar.

2)     Setelah dilakukan penelitian, perusahaan akan mencari sumber daya terbaik yang efisien untuk mengembangkan aplikasi sesuai dengan kebutuhan pasar.

3)     Riset pasar lainnya akan dilakukan untuk memvalidasi hipotesis kesesuaian pasar produk. Ini akan melibatkan pelepasan MVP.

4)     Review dari inovator dan pengguna awal akan diambil untuk menyempurnakan dan memodifikasi penawaran lebih lanjut.

5)     Setelah dilakukan modifikasi, perusahaan akan membangun strategi pemasaran untuk mempromosikan aplikasi tersebut.

6)     Versi beta dari aplikasi akan diluncurkan untuk memvalidasi model pendapatan dan fitur lainnya.

7)     Di final, aplikasi akan dirilis di play store.

Setiap kali aplikasi seluler baru akan diluncurkan, proses yang sama akan diulangi dengan beberapa perubahan dan rekayasa ulang.

2.    Jenis Proses Bisnis

Proses bisnis dibagi menjadi 3 jenis :

  1. Proses Utama: Ini adalah proses fundamental dari sebuah bisnis di mana perusahaan mengirimkan produk akhir kepada pelanggan. Setiap langkah yang terlibat dalam proses ini bekerja untuk menambah nilai pada penawaran akhir.
  2. Proses Dukungan: Proses dukungan tidak menambahkan nilai ke produk akhir secara langsung tetapi membuat lingkungan untuk proses utama agar beroperasi secara efisien dan efektif. Proses ini mendukung operasi sehari-hari suatu organisasi.
  3. Proses manajemen: Proses manajemen mengatur operasi, tata kelola perusahaan dan manajemen strategis. Proses ini menetapkan tujuan dan standar yang mengarah pada kerja proses primer dan pendukung yang efisien dan efektif. Selain perencanaan, proses ini juga melibatkan pemantauan dan pengendalian proses bisnis lainnya. Proses manajemen digunakan untuk mengelola bisnis melalui perencanaan strategis, perencanaan taktis dan operasional.

3.    Manfaat Proses Bisnis

 

Jika Anda tidak dapat menggambarkan apa yang Anda lakukan sebagai sebuah proses, Anda tidak tahu apa yang Anda lakukan. – W. Edwards Deming

 

Proses bisnis selalu memainkan peran penting dalam berfungsinya organisasi dan strukturnya. Proses yang terencana dan strategis akan membantu usaha dengan cara-cara berikut:

  1. Pengurangan pengeluaran dan resiko: sebuah proses terencana dan baik akan mengurangi pengeluaran dan resiko dengan meletakkan cara-cara yang paling efisien untuk melakukan pekerjaan dengan mempertimbangkan potensi kekurangan di masa depan.
  2. Mengurangi kesalahan manusia: mengurangi kesalahan manusia atau human error dengan mendistribusikan tugas kepada orang-orang yang berspesialisasi di dalamnya.
  3. Meningkatkan efisiensi: meningkatkan produktivitas departemen dengan memetakan hal yang harus dilakukan dan langkah relevan yang terbaik untuk bisnis.
  4. Lebih fokus pada pelanggan: proses yang baik adalah langkah yang berorientasi pelanggan. Ini terus memperbarui perusahaan tentang keinginan pelanggan dan ulasan tentang produk / layanan.
  5. Menjembatani kesenjangan komunikasi: Menjembatani kesenjangan komunikasi antara perusahaan dan pelanggannya melalui ulasan dan riset pasar.
  6. Manajemen waktu yang lebih baik: proses yang benar juga akan meningkatkan efisiensi waktu dengan mengembangkan strategi dan diagram alur untuk meminimalkan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas tertentu.
  7. Adaptasi teknologi baru: proses ini sering kali terus berubah dan meningkat seiring waktu. Perusahaan mengadopsi teknologi baru untuk tetap berdiri tegak dengan meningkatkan proses bisnis sesuai dengan teknologi terbaru.

Manfaat di atas hanya dapat dicapai jika semua prinsip dan metode dipetakan secara optimal dan standar. Perusahaan yang gagal melakukannya akan menghadapi masalah berikut:

  1. Kegagalan mengenali masalah apa pun: perusahaan yang tidak fokus pada proses bisnisnya akan sering gagal mengenali masalah sebenarnya yang mencegahnya mencapai tujuan karena ketidakmampuannya untuk menetapkan proses standar.
  2. Motivasi rendah pada karyawan: karena tidak adanya proses yang kompeten dan jelas, karyawan perusahaan akan kehilangan motivasi karena mereka mungkin ditempatkan di departemen yang pengetahuannya tidak cukup.
  3. Kurangnya implementasi perubahan: perusahaan akan sering mengulangi kesalahan yang sama berulang kali karena tidak akan ada sistem untuk mengenali masalah dan menerapkan perubahan dalam prosesnya.
  4. Upaya yang memakan waktu: tanpa diagram alur dan alur kerja yang tepat, pekerjaan tertentu akan membutuhkan lebih banyak waktu untuk diselesaikan daripada biasanya.
  5. Efisiensi yang lebih rendah: jika tidak ada proses yang tepat dan sesuai kebutuhan maka perusahaan tidak dapat produktif dan efisiensinya akan lebih rendah daripada perusahaan dengan proses yang lebih baik. Proses yang baik meningkatkan efisiensi dengan menyusun langkah-langkah dan kemungkinan cara untuk melakukan tugas.
  6. Resiko tinggi dan pengeluaran yang meningkat: perusahaan yang tidak memiliki proses yang terencana dan tidak memadai seringkali gagal untuk melihat resiko di masa depan dan mereka juga tidak kompeten untuk menemukan cara yang hemat biaya untuk melakukan suatu tugas.

4.    Hardware dan Software pada dunia Bisnis


Gambar 1.2 Ilustrasi Hardware & Software

Sumber : www.merdeka.com dan diolah oleh penulis (2021)

Perkembangan teknologi berkembang sangat cepat. Ketika teknologi juga telah memiliki bagian besar dalam pengembangan kehidupan manusia. Dengan begitu banyak teknologi baru saat ini, muncul beberapa peluang di bidang ilmu komputer bahwa janji-janji untuk memanfaatkan kekuatan teknologi yang ada.

Peran teknologi informasi dalam kehidupan sehari-hari sangat penting. Karena perkembangan teknologi sudah semakin pesat sehingga kebuutuhan masnusia akan teknologi juga semakin banyak. Teknologi informasi menyediakan alat dan kemampuan untuk merespon tekanan-tekanan. Bisnis menghadapi tekanan untuk menghasilkan lebih banyak dengan sumber daya yang lebih modern komputer sendiri memiliki beberapa bagian yang berbeda, contoh sebagai berikut

 

 

a.    Hardware

Hardware adalah komponen perangkat keras, yang terdapat pada suatu perangkat komputer. Fungsi hardware sendiri adalah, sebagai media pengolahan data yang diinput oleh operator. Untuk selanjutnya data akan diproses menjadi data output yang berupa informasi.

 

Hardware dari segi fungsinya terbagi menjadi tiga jenis, yaitu masukan (input), pemerosesan (process), serta keluaran (output). Contoh dari ketiga jenis hardware atau perangkat keras tersebut, adalah sebagai berikut:

1)    Input Hardware: adalah perangkat keras yang digunakan untuk memasukan data ke dalam komputer. Contohnya: Keyboard, Scanner, Mouse, Microfon, Web Cam dan lain-lain.

2)    Process Hardware: adalah sekumpulan perangkat keras yang berfungsi untuk mengolah data, sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh operator, melalui Input Hardware. Contohnya: CPU (Central Processing Unit).

3)    Output Hardware: hardware ini berperan sebagai perangkat yang menampilkan data hasil olahan dari Process Hardware. Contohnya: Monitor, Printer dan Speaker.

b.    Software

Software adalah perangkat lunak, istilah ini digunakan untuk data yang telah diformat, dan disimpan ke dalam media penyimpanan dalam bentuk digital. Berbagai macam program yang terinstal di dalam perangkat komputer, juga masuk dalam kategori software. Termasuk juga sistem operasi, yang digunakan pada komputer tersebut.

 

Fungsi software sendiri adalah sebagai pendukung dari perangkat keras, yang terdapat pada komputer. Operator menggunakan software, untuk memberikan instruksi kepada hardware, agar dapat bekerja sesuai perintah operator.

 

 

 

Sama halnya seperti hardware, software juga dapat dibagi menjadi tiga jenis, yakni:

1)    System Software: adalah software yang dirancang dan dikembangkan, untuk mengendalikan hardware. Contohnya: sistem operasi dan driver perangkat.

2)    Aplication Software: merupakan perangkat lunak yang digunakan, untuk mengolah data pada komputer. Contohnya: Ms.Office, Adobe Photoshop, Corel Draw dan lain-lain.

3)     Malware: software ini merupakan perangkat lunak, yang sengaja dibuat untuk merusak sistem komputer. Malware juga biasa digunakan, sebagai alat untuk melakukan pencurian data. Contoh dari Malware ini sendiri adalah virus dan juga Trojan.